Kamis, 14 Mei 2009

PARTAI Demokrat Brebes Lecehkan Profesi Wartawan

Belum selesai kasus dugaan penyuapan oknum PPK Tanjung yang melibatkan dirinya, Dedy Yon Supriyono, SE, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Brebes kembali menemui masalah. Kali ini terkait dengan tulisan yang berada pada buku terbitannya yang berjudul “Referensi Sang Demokrat” yang disebarkan oleh Partai Demokrat Brebes ke sejumlah sekolah.
Tulisan yang dinilai melecehkan profesi wartawan karangan Drs. Saefudin Abdurachman dari CV Matarindo Ketanggungan – Brebes ini menyebabkan kantor DPC Partai Demokrat di jalan A. Yani - Brebes digeruduk puluhan wartawan. Senin (27/4) lalu.
Salah satu halaman buku yang diterbitkan oleh partai Demokrat Brebes telah menyatakan peran wartawan yang dianggap sebagai salah satu penyebab problem demokrasi di Kabupaten Brebes. Selain itu, sidebutkan juga dalam buku tersebut bahwa selama ini wartawan Brebes sebagai kelompok yang sering mengurangi anggaran belanja daerah. Jurnalis Brebes hanya bergantung pada Pemkab Brebes sebagai sumber utama infomrasi maupun ekonomi. Bahkan, jurnalis juga dituduh memanipulasi informasi melalui pembentukan opini publik yang memenangkan pasangan calon tertentu.
Bayu Setiawan, ST, salah satu wartawan di Brebes mengatakan apa yang tertulis dalam buku terbitan DPC Partai Demokrat Kabupaten Brebes itu tidak benar sama sekali. Wartawan menulis berdasarkan fakta dilapangan dan tidak tergantung pada informasi dari Pemerintah Kabupaten. Apalagi tuduhan kalau sumber ekonominya tergantung pada Pemkab, sangat tidak benar.
Setelah dua jam para kuli tinta Brebes mendemo kantor Demokrat, Dedy seperti biasa tak berani menemuinya. Tapi Mi’raz Aminudin, Sekretaris DPC Partai Demokrat Brebes menyatakan minta maaf atas terbitnya buku tersebut.
“Sepengetahuan saya buku itu belum diedarkan secara resmi. Mungkin pengarangnya berinisiatif sendiri mengedarkan buku itu. Kalau memang isinya tidak sesuai, atas nama partai kami minta maaf dan siap mencabut peedaran buku tersebut,” katanya.
Namun pertemuan itu tidak membuat para wartawan lega. Mereka masih menuntut bertemu dengan Dedy selaku ketua, jika tidak akan mengancam akan mempidanakannya. (tr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar