Kamis, 14 Mei 2009

Kesenian Brebes Kurang Infus


Kehidupan tanpa seni bagaikan makan tanpa garam, mungkin ungkapan itu sangat tepat bagi kita semua. Karena setiap irama kehidupan jika dibumbui dengan unsur seni akan terasa lebih indah. Contoh, bertamu ada seninya, bercinta juga ada seninya, dan hampir setiap aspek kehidupan, seni itu akan menambah suasana menjadi indah.
Sehingga gambaran yang pas itu jika diterapkan di daerah Brebes juga tepat jika dikatakan Brebes itu kurang indah, kesenian di Brebes bagaikan hidup segan mati tak mau. Hal tersebut dikarenakan Kesenian di Brebes itu kurang “infus”. Infus disini bukan hanya dari sokongan anggaran daerah namun juga perhatian masyarakat dan pemerintah sendiri dalam menyikapi penyelenggaraan kesenian di daerah. Begitulah menurut Widjanarto, pemerhati seni asal Jatibarang - Brebes.
Menurut Widjanarto, kurang bergariahnya kegiatan berkesenian di Brebes disebabkan juga karena para tokoh seniman menempatkan seni hanya sebagai sampingan. Jarang diantara mereka yang punya profesi sebagai pekerja seni. Ditambah seniman di Brebes belum punya tempat resmi sebagai sentra kegiatan atau tempat teman-teman seniman berkumpul.
“Persoalannya juga Dewan Kesenian selama ini belum punya tempat khusus sebagai tempat temu kangen para seniman,” kata Gusdur, panggilan akrab Widjanarto. “Apalagi sekarang dana APBD untuk Dewan Kesenian, turun hingga 50 persen dari anggaran tahun lalu”.
Terkait dengan masa bakti Dewan Kesenian Kabupaten Brebes (DKKB) yang sudah habis, Gusdur berharap kedepan Dewan Kesenian bisa merepresentasikan para seniman-seniman yang ada didaerah. Karena selama ini masih ada beberapa komite yang belum ada dan yang sudah ada pun ada yang tidak aktif. Sementara yang aktif diantaranya hanya dari Komite Seni Sastra, Seni Tradisional, Seni Teater, dan Seni rupa.
“Butuh kontinuitas kerja agar even-even kesenian terselenggara, terutama bagaimana caranya agar Dewan Kesenian punya gedung sendiri,” lanjut Gusdur.
Infromasi yang diterima, ada beberapa nama kandidat yang siap mengisi kursi ketua DKKB pasca Lukman Suyanto, SH yang musda-nya akan digelar bulan Oktober 2009 ini. Diantaranya, Drs. Supriyono, Lurah Topik, dan Ki Dalang Tarto. Sementara Lukman sendiri kabarnya sudah tidak berminat lagi.
Dari keempat kandidiat ini, hanya Ki Dalang Tarto yang ketika di konfirmasi via telpon, menjawab masih ada yang senior. (tr)

1 komentar:

  1. nuwun, menarik mengamati kesenian tradisional brebes, mohon informasi - Ki Darma- dalang terkenal brebes era 45, ada yang punya informasinya..?

    BalasHapus