Minggu, 31 Mei 2009

Kesaksian Mba Tuk

Kesaksian penujual rokok di Jalan Yos Sudarso, tepatnya di pintu masuk Pantai Alam Indah (PAI), Mba Tuk, kewalahan menghadapi para peminum yang setiap saat kiosnya dijadikan ajang pesta miras “Tulung angger aku buka dagangan aja pada nginung nang kene” ujar Mba Tuk, menuturkan penggalan ceritera para peminum kepada BP. Selanjutnya dijawab salah seorang peminum, Lutfi, yang akhirnya meregang nyawa di tempat itu juga. “Angger ora nang kene nang endi maning? Nang warunge Tomo diusir, nang kene ya diusir...” Jawab Lutfi dengan mulut bau aroma miras dan nada bicara layaknya orang teler, agak sengau. Di tempat mereka membeli miras saja tidak boleh, apalagi di warung lain, kira-kira begitu grundelan Mba Tuk.
Suatu malam awal gemparnya para pemabuk bergelimpangan tewas, lagi-lagi Mba Tuk-lah yang kerepotan dan tahu persis Lutfi sekarat. Melihat peristiwa itu Mba Tuk bergegas melapor Rt setempat, dan Selasa malam yang naas itu, tepatnya pukul 22.00 WIB, Lutfi meninggal dengan sekujur tubuhnya keluar keringat dingin dan bibirnya berbusa. Menjelang ajalnya Mba Tuk melihat Lutfi kelojotan seperti binatang yang terpanggang, sambil berulang-ulang menyebut nama Tuhan “Tulung ya Allah, Panasss….” Lutfi mati di tempat itu juga. (rd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar